Mesin empat tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu
siklus pembakaran terjadi empat langkah piston. Sekarang ini, mesin
pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal,
alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah.
Empat langkah tersebut meliputi, langkah hisap (pemasukan), kompresi,
tenaga dan langkah buang yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran
poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin
diesel.
Sejarah
Mesin empat tak, pertama kali dipatenkan oleh Eugenio Barsanti dan
Felice Matteucci pada tahun 1854, diikuti dengan prototip pertama pada
tahun 1860. Mesin tersebut juga dikonsepkan oleh teknisi Perancis,
Alphonse Beau de Rochas pada tahun 1862. Namun teknisi Jerman, Nicolaus
Otto yang pertama mengembangkan penggunaan mesin empat tak, oleh sebab
itu prinsip emapt langkah pada mesin dikenal dengan siklus Otto dan
mesin empat tak dengan busi disebut juga dengan mesin Otto. Siklus Otto
terdiri dari kompresi menghasilkan panas, penambahan panas pada volume
tetap, ekspansi volume akibat panas dan pembuangan panas pada volume
tetap.
Prinsip kerja
Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif :
>TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston
berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada
pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
>TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston
berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada
pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
Langkah kesatu
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup
keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian
besar mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara
atau gas sebelum masuk ke ruang bakar, dapat dilihat pada sistem
pemasukan.
Langkah kedua
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup,
mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa
saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing
ignition) terjadi, pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada
mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar.
Langkah ketiga
Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam
ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini
adalah proses langkah yang menghasilkan tenaga.
Langkah keempat
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup
keluar terbuka, mengakibatkan gas hasil pembakaran terdorong keluar
menuju saluran pembuangan. Proses selanjutnya di saluran pembuangan
dapat dilihat pada sistem pembuangan.
Desain
Rasio kompresi
Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume langkah piston
dibandingkan dengan volume ruang bakar saat piston pada posisi TMA.
SOHC vs DOHC
Single over head camshaft, mesin dengan noken as tunggal di atas
silinder. Double over head camshaft, mesin dengan noken as ganda di atas
silinder.
Long vs Short stroke
Mesin disebut berkarakter long stroke apabila langkah piston lebih
panjang dari diameter piston. Mesin disebut berkarakter short stroke
apabila langkah piston lebih pendek dari diameter piston.
MESIN EMPAT TAK
Info Post
0 komentar:
Posting Komentar