Awak kapal adalah orang yang bekerja atau di pekerjakan di atas kapal oleh pemilik atau operator kapal untuk melakukan tugas di atas kapal sesuai dengan jabatan yang tercantum dalam buku sijil,termasuk Nakhoda( UU No. 2/1992 )
Nakhoda adalah seorang dari awak kapal yang menjadi
pimpinan umum di atas kapal serta menjadi wewenang dan tanggung jawab tertentu
sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku ( UU No. 21 / 1992 )
Nakhoda adalah orang yang memimpin kapal (KUHD
ps 34 )
Pemimpin kapal adalah seorang dari awak kapal yang
menjadi pimpinan umum di atas kapal untuk jenis dan ukuran tertentu serta
mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu bereda dengan yang di miliki
Nakhoda ( UU No. 21 )
Anak kapal adalah mereka yang tercantum dalam daftar anak
kapal ( KUHD )
Anak buah kapal adalah anak kapal selain Nakhoda ataupun
pemimpin kapal
a. Pelayar : Semua
orang yang ada di kapal ( UU No. 21 )di
kapal selain Nakhoda
( KUHD )
b. Perwira adalah
mereka yang dalam daftar anak kapal di berikan pangkat sebagai perwira ( KUHD )
c. Pelaut adalah
setiap orang yang mempunyai kualifikasi keahlian atau ketrampilan sebagai awak
kapal ( PP 7/ 2000 )
Persyaratan untuk bekerja di kapal
a. Berumur seurang
– kurangnya 18 tahun
b. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan
rumah sakit yang di tunjuk pemerintah
c. Memiliki sertifikat keahlian pelaut dan
/ atau sertifikat Kepelautan Pelaut
d. Di sijil
a. Hak atas upah
b. Hak atas
permakanan dan tempat tinggal di kapal
c. Hak atas cuti
d. Hak atas
parawatan kalau sakit di kapal
e.
Hak atas
angkutan bebas
f.
Hak atas ganti
rugi bilamana kapalnya musnah / tenggelam
Kewajiban Awak
Kapal
a. Mentaati
perintah perusahaan
b. Bekerja sesuai
dengan jangka waktu perjanjian
c. Melaksanakan
tugas sesuai jam kerja yang telah di tetapkan
d. Bekerja sekuat
ytenaga dan wajib mengerjakan segalah sesuatu yang di perintahkan oleh Nakhoda
Pekerjaan Anak kapal di jelaskan di dalam :
a. Perjanjian kerja laut
b. Sijil awak kapal
c. Peraturan dinas di kapal yang di buat
oleh Nakhoda
e. Taat kepada
atasan teristimewah menjalankan perintah
– perintah Nakhoda
f. Tidak boleh
membawa atau menmiliki minuman keras, tidak membawa barang – barang terlarang,
senjata dan sebagainya di kapal tanpa seizin Nakhoda
g. Keluar dri
kapal denga izin Nakhoda dan pulang kembali tidak terlambat
h. Wajib membantu
memberikan pertolongan dalam penyelamatan kapal dengan muatan ddengan menerima
upah tambahan
i. Menyediakan
diri untuk Nakhoda selama 3 hari setelah habis kontrak nya untuk kepentingan
membuat kisah kapal
Hak Perusahaan adalah Mempekerjakan pelaut sesuai perjanjian.
Kewajiban Perusahaan : Memenuhi semua hak pelaut sesuai perjanjian
Keuntungan dari KKB adalah :
a. Persyaratan
kerja sudah di tentukan
b. Berlaku secara
luas dan dalam waktu tertentu
c. Pelaut tidak
harus bernegosiasi setiap pembutan PKL karena PKL tidak boleh bertentangan
dengan KKB
Perjanjian
Kerja Laut ( PKL )
Definisi :
1. Perjanjian
Kerja Laut atau PKL adalah perjanjian yang dibuat antara seorang pengusaha
kapal di suatu pihak dengan seorang buru di pihak lain, dengan mana pihak tersebut menyanggupi untuk di bawa perintah
pengusaha itu melakukan pekerjaan dengan mendapat upah baik sebagai Nakhoda
atau anak buah kapal ( KUHD ps 395 )
2. Perjanjian
Kerja Laut ( PKL ) afdalah perjanjian
kerja perorangan yang di tanda tangani ole Pelaut Indonesia dengan pengusaha
angkutan di perairan ( PP. 7 Tahun 2000
)
3. Menurut
KUHD PKL antara pengusaha harus dibuat
tertulis tapi tidak harus di hadapkan kepada pejabat pemerintah, tapi PKL untuk
anak kapal harus tertulis dan dibuat dihadapkan pejabat pemerintah.
4. Tapi sesuai
peraturan pemerintah No. 7 tahun 2000
semua PKL harus di ketahui pejabat pemerintah yang di tunjuk oleh
Menteri
5. Selain dari PKL kita menganal Perjanjian Kerja
Kolektif ( PKK ) atau di sebut juga Kesepakatan Kerja Bersama ( KKB ) yaitu
perjanjian antara satu atau beberapa pengusaha kapal dengan satu atau beberapa
organisasi perburuan .
Jenis – jenis PKL
a. Untuk waktu
tertentu
b. Untuk satu
perjalanan atau lebih
c. Untuk waktu tak
tertentu
Isi PKL sekurang – kurangnya :
1. Nama dari
Pengusaha Dan Pelaut
2. Tanggal
Pembuatan
3. Jenis PKL
4. Hak – hak
Pelaut ternasuk upah
5. Kewajiban
Pelaut
6. Hak Pengusaha
7. Kewajiban
Pengusaha
8. Jabatan di
kapal
Mengakhiri Hubungan Kerja
1. Menakhiri
hubungan kerja dapat di lakukan dengan secara sah dan tidak sah
2. Mengakhiri secara
sah
a. Kedua belah
pihak menyetujui
b. PKL sudah
berakhir
c. Salah satu
pihak membayar Konpensasi
d. Pelaut
meninggal dunia
e. Alasan mendesak
f. Alasan penting
Alasan mendesak
bagi majikan ialah tindakan, sifat atau
perilaku buruh yang mengakibatkan bahaya bagi pihak majikan
secara wajar,tidak dapat
dibenarkan ( tolelir ) untuk selanjutnya hubungan kerja misalnya :
a. Pelaut menipu
waktu pembuatan PKL
b. Tidak cakap
untuk melakukan tugasnya
c. Suka mabuk,
madat dan perbuatan buruk lainnya
d. Mencuri atau
melakukan penggelapan
e. Menganiyaya,
menghina majikan atau teman kerja
f. Menolak
perintah majikan / atasan
g. Membawa barang
selundupan
Alasan mendesak dari pihak buruh adalah :
a. Majikan
menganiyaya, mengancam secara kasar
b. Membnujuk untuk
membuatr hal – hal yang bertentangan dengan undang – undang
c. Tidak membayar
upah pada waktunya
d. Melalaikan
kewajiban yang di beban kan pada PKL
e. Bila kapal di
opersikan untuk penyelundupan
f. Bila makanan
tidak layak
g. Bila tempat
tinggal tidak memenuhi syarat sehinggamempengaruhi kesehatan
Bila PKL ingin
di putuskan dengan alasan mendesak maka harus di sampaikan secepat mungkin
kepada pihak lain. Apabila tidak di sampaikan secepat
mungkin,maka alasan
mendesak berubah jadi alasan penting. Untuk pemutusan dengan alasan penting
harus di ajukan melalui Pengadilan Negeri atau kalau di luar negeri melalui
perwakilan RI
“ Tugas Nakhoda
Secara Umum “
1. Pemimpin kapal
2. Pemegang
kewibawan umum di atas kapal
3. Pegawai
kepolisian
4. Pegawai
pencatatan sipil
5. Notaris
1. Sebagai
Pemimpin Kapal :
a. Mampu membawa
kapal dengan selamat kepelabuhan tujuan
b. Mampu mengurus
kapal, penumpang dan muatan
c. Mampu
memelihara kapal agar tetap layak Laut
d. Mampu
mengeloleh tertib administrasi kapal.
2. Sebagai
Pemegang Kewibawaan Umum berarti :
a. Berwibawa
terhadap semua orang di ataskapal demi keselamatan kapal
b. Berwibawa
menegakan disiplin di atas kapal.
3. Sebagai Pegawai
Kepolisian di atas kapal
a. Mengumpulkan
bahan – bahan untuk proses verbal
b. Menyita barang
– barang bukti
c. Mendengar dari
tertudu dan saksi serta mencatat dalam berita acara
d. Mengamankan
tertudu
e. Menyerahkan
berkas, barang bukti dan tertudu kepada polisi setibanya kapal di pelabuhan
4. Selaku Pejabat
Pencatatan Sipil di atas kapal
a. Membuat akte
kelahiran dan mecatat dalam buku harian kapal dalam waktu 24 jam dengan 2 orang
saksi
b. Membuat akte kematian dalam waktu 24 jam bila ada
yang meninggal di kapal selaku Notari kapal
c. Membuat akte
wasiat seseorang di atas kapal dengan di saksikan 2 orang saksi. Surat wasiat
tersebut hanuya berlaku dalam 6 bulan.
d. Membuat akte
perjanjian antara pelajar yang berada di kapal juga dengan 2 orang saksi.
Kewajiban – kewajiban Nakhoda
1. Kewajiban
sebelum berlayar Nakhoda harus meyakinkan bahwa kapal berada dalam keadaan laik
laut
2. Kewjiban umum
Nakhoda wajib mentaati peraturan – peraturan
3. Kewajiban
selama pelayaran, Nakhoda harusKewajiban
sebelum berlayar Nakhoda harus meyakinkan bahwa kapal berada dalam keadaan laik
laut
4. Kewaiban untuk
memberikan pertolongan bagi orang – orang yan dalam bahaya di laut
5. Kewajiban
mengikuti haluan
6. Kewajiban
menyimpan surat – surat kapal
7. Kewajiban
menyelenggarakan Buku Harian kapal
8. Kewajiban untuk
memperhatikan kepentingan pihak-pihak yang
berhak atas kapal
9. Kewajiban
mentaati perintah penguasa
10. Kewajiban
melaksanakan register hukum
Kewenangan lain dari Nahkoda
1. Dalam keadaan
darurat berhak memakai bahan makanan milik pelayar
2. Ditempat tidak
ada perwakilan dapat mengadakan perlengkapan kapal
3. Dalam keadaan
mendesak diluar wilayah indonesia berwenang menjual kapal
4. Mempekerjakan
atau menurunkan penumpang gelap
5. Apabila dalam
musyawarah dengan perwira diminta sumbangan pikiran nahkoda bebas untuk
menerima atau mengabaikan saran tersebut
6. Ditempat yang
tidak ada perwakilan perusahaan nahkoda berhak menandatangani konosemen
7. Menjatuhkan
hukuman disipliner
terhadap ABK
berupa peringatan sampaipemotongan upah maximum 10 hari kerja
8. Sebagai wakil
dari pengusaha kapal
SIJIL AWAK KAPAL
A. Sijil awak
kapal adalah daftar dari semua orang yang akan
melakukan dinas anak buah kapal (bekerja disuatu kapal)dan dibuat
dihadapan syahbandar dan dibuat dalam rangkap 2 (dua)
1(satu)lembar untuk nahkoda dan lembar lainnya untuk
syahbandar
Sijil; Awak kapal ditanda tangani oleh nahkoda dan
syahbandar/pegawai pendaftataran anak kapal
B. Isi sijil dari
awak kapal :
a. Nama kapal dan
awak kapal
b. Nama pengusaha
kapal dan nahkoda
c. Nama dan
sebagai apa terhadap awak kapal itu dipekerjakan
d. Kepada awak
kapal mana diberikan pangkat perwira
e. Nama-nama dari
dua perwira yang harus hadir pada waktu menjatuhkan hukum
f. Nama-nama dua
perwira kapal dengan siapa nahkoda berunding sebelum mengasingkan (masuk
tujuan) seorang penumpang yang menjadi gila atau yang yang telah melakukan
kejahatan
C. Yang tercantum
dalam sijil awak kapal:
a. Semua orang
yang membuat perjanjian kerja laut dengan pengusaha kapal,serta yang
diwajibkan melakukan”dinas awak
kapal”(Mualim,Masinis,Serang dts)
b. Semua yang
diizinkan pengusaha kapal, untuk berniaga atas tanggungan sendiri(tukang
cuci,tukang potret,tukang cukur)
c. Semua
orang(pembantu)yang bekerja pada majikan lain
Syarat-syarat
untuk menandatangani sijil awak kapal:
a. Pengusaha
membuat PKL denga awak kapal
b. Usia paling sedikit 18 tahun
c. Memenuhi syarat-syarat yang diperlukan
1 Buku Pelaut
2 Surat bukti
kesehatan
3 Surat ujian
Mata dan Telinga
4 Surat kuasa
dari ayah/walinya apabila awak kapal tersebut
Masih
dibawah umur
Akibat apabla kapal tidak membuat sijil awak kapal adalah
:
a. Nakhoda tidak
boleh berlayar
b. Tidak boleh
melakukan tugas bila nama nya tidak tercantum dalam sijil awak kapal
Sijil awak kapal di adakan perubahan apabila :
a. Nama kapal di
ganti
b. Berganti
pengusaha
c. Pergantian
Nakhoda
d. Perubahan dalam
susunan awak kapal
Dokumen – dokumen dan Sertifikat – sertifikat yang harus
ada di kapal :
1. Surat tanda
kebangsaan ( Surat Laut / Pas Tahunan / Pas kecil )
2. Surat Ukur
3. Buku Sijil
4. Sertifikat –
sertifikat
a. Sertifikat
keselamatan konstruksi kapal barang
b. Sertifikat
keselamatan perlengkapan kapal barang
c. Sertifikat
keselamatan radio kapal barang
d. Sertifikat
keselamatan kapal penumpang
e. DOC dan SMC (
Berdasarkan ISM Code )
f. Sertifikat
pencegahan oleh Minyak ( IOPP )
g. Buku catatan
minyak dan SOPEP
h. Minimum safe
Manning Certificate
i.
Sertifikat dari
Perwira dan ABK
j.
Load Line
Certificate
k. Surat izin
berlayar dari pelabuhan terakhir
l.
Crew List
m. Cargo Manifest
n. Buku kesehatan
“ Pengawasan
Keselamatan Kapal “
Penngawasan terhadap keselamatan kapal dilaksanakan oleh
:
1. Pemerintah
Negara Bendera ( Flag State ) ang di bebani tanggumg jawab atas keselamatan
kapal – kapal yang menggunakan bendera Negara
2. Pemerintah
Negara Pelabuhan ( Port State ) yang di beri kewengan untuk mengawasi kapa –
kapal asing yang memasuki pelabuhan Negara mereka.
Pengawasan di lakukan terhadap kelengkapn sertifikat
serta kondisi kapal dan perlengkapannya. PSCO dapat menhan kapal yang
sertificatnya tidak ada / expire atau yang kondisi kapalnya tidak aman untuk
berlayar.
0 komentar:
Posting Komentar